.

KERANGKA ACUAN INOVASI PROGRAM SAPA

 (SUKAMANTRI BEBAS ISPA)

DESA SUKAMANTRI TAHUN 2022

 

I.      Latar Belakang

Kesadaran masyarakat terhadap PHBS dan sanitasi lingkungan, khususnya lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat-syarat rumah sehat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang (Claudia et al., 2018). Kondisi tersebut dapat berdampak pada munculnya berbagai jenis penyakit, salah satunya yakni ISPA. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) didefinisikan sebagai iritasi dan pembengkakan saluran pernafasan bagian atas yang melibatkan bagian saluran pernapasan seperti hidung, faring, laring, dan saluran udara besar.

Menurut data Puskesmas Sirnagalih pada tahun 2022, ISPA menjadi penyakit dengan kasus paling tinggi diantara 10 besar penyakit berdasarkan diagnosa dengan persentase 16,31%. Di Desa Sukamantri, terdapat 4% balita yang mengalami ISPA. Terdapat beberapa kondisi dan kebiasaan masyarakat Sukamantri seperti melakukan pembakaran sampah, merokok didalam rumah, konsumsi buah dan sayur yang belum rutin dan pemberian ASI eksklusif yang belum optimal. Kondisi dan kebiasaan buruk yang terjadi secara terus menerus berkontribusi besar pada tingkat kejadian ISPA, khususnya pada balita.

Penelitian yang dilakukan oleh Cucu et al., (2021) menghasilkan adanya hubungan antara perilaku keluarga seperti merokok, penggunaan obat nyamuk bakar, perilaku membersihkan rumah dengan kejadian ISPA pada Balita. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ahmad et al., (2018) bahwa terdapat hubungan antara PHBS di dalam rumah tangga dengan kejadian ISPA pada balita.

Terkait uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan ibu dan perilaku keluarga terhadap gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Desa Sukamantri dengan membentuk Inovasi ISPA. Pemilihan inovasi ini ini didasarkan pada hasil kuesioner di Desa Sukamantri. Hasil survei ini didukung pula dengan hasil wawancara dengan sekretaris desa, kader, bidan dan staf promkes. Hasil survei kuesioner tersebut menunjukkan data-data berikut:

1)      Penyakit ISPA menduduki urutan pertama penyakit tertinggi jika dibandingkan dengan 10 penyakit lainnya di Puskesmas Sirnagalih pada bulan Juni 2022

2)      Sumber informasi yang masih rendah terkait dengan ISPA di Desa Sukamantri berdasarkan hasil survei kuesioner

3)      Persentase pengolahan sampah yang dibakar menduduki peringkat kedua tertinggi di dalam kuesioner yakni sebesar 39,5%; dan 4) tingginya aktivitas merokok di dalam                   rumah.


Dengan memperhatikan alasan-alasan tersebut, maka inovasi Desa Sukamantri diberi nama Program SAPA (Sukamantri Bebas ISPA). Kehadiran Program SAPA (Sukamantri Bebas ISPA) menjadi salah satu langkah pencegahan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait dengan ISPA pada balita dan meminimalisir faktor risiko yang dapat berpotensi menyebabkan ISPA.

II.       Tujuan dan Manfaat

a)      Tujuan Inovasi

Program SAPA bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yakni dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sehingga kesadaran masyarakat di Desa Sukamantri dapat meningkatkan status derajat kesehatannya.

b)     Manfaat Inovasi

1.      Memberikan gambaran mengenai bagaimana upaya dan hambatan yang ada di puskesmas serta memberikan informasi yang berguna mengenai pelaksanaan program sehingga tujuan akhir program dapat tercapai

2.      Hasil program SAPA ini dapat dijadikan masukan informasi dalam menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang mendukung program-program kesehatan

3.      Hasil program SAPA ini dapat memberikan informasi mengenai ISPA kepada masyarakat khususnya ISPA yang terjadi pada balita

III.       Kegiatan Pokok dan Prosedur Kerja

a)      Kegiatan Pokok

Kegiatan pokok Program SAPA dilaksanakan dalam beberapa rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1)      Mengidentifikasi kemampuan dan potensi desa yang dapat dikembangkan

2)      Merancang dan mengembangkan inovasi desa

3)      Melaksanakan bimbingan teknis inovasi desa kepada kelompok sasaran

4)      Melaksanakan sosialisasi inovasi kepada masyarakat desa

5)      Menyusun strategi keberlanjutan penerapan dan pengembangan inovasi desa

b)     Prosedur Kerja

Prosedur pelaksanaan Program SAPA dilakukan melalui alur berikut ini:

I.        Sasaran

Sasaran Program SAPA adalah Ibu-Ibu Desa Sukamantri yang memiliki bayi di bawah lima tahun (balita) dengan usia 0-59 bulan.

II.         Jadwal Tahapan Inovasi dan Pelaksanaan Kegiatan

a)      Tahapan Inovasi

b. tahapan inovasi

No.

Tahapan

Jadwal

Keterangan

1.

Perencanaan timeline dan penantian perizinan kegiatan

14 Juli - 10 Agustus 2022

 

2.

Pengumpulan data

11 - 12 Agustus 2022

Pengumpulan data kuesioner ISPA ke 14 RW di Desa Sukamantri

3.

Pembuatan proposal dan analisis data

13 - 14 Agustus 2022

 

4.

Penentuan fokus program

15 - 16 Agustus 2022

 

5.

Pembuatan media

17 - 18 Agustus 2022

 

6.

Implementasi

19    - 22 Agustus 2022

1)   Intervensi Puskesmas Sirnagalih

2)   Diskusi dan Pemaparan Hasil Survei Program SAPA ke Pemerintah Desa Sukamantri

I.       Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Evaluasi pelaksanaan Program SAPA dilakukan setelah seluruh rangkaian program selesai. Evaluasi program penyuluhan kepada masyarakat dilakukan dengan menganalisis hasil pre-test dan post-test yang diisi oleh sasarann program, yaitu ibu-ibu yang memiliki baliita dengan usia 0-59 bulan.

II.   Strategi Keberlanjutan

Untuk keberlanjutan kegiatan inovasi SAPA, maka dilakukan:

a)      Pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka penyebaran informasi terkait ISPA.

b)      Strategi dan jaringan untuk memperluas informasi melaluii penggunaan teknologi informasi (e-book).

c)      Strategi untuk memperluas informasi melalui penggunaan media secara langsung (spanduk, leaflet).

d)      Advokasi terhadap stakeholder Desa Sukamantri terkait pengolahan sampah.

 

Sukamantri, Agustus 2022

Kepala Desa Sukamantri

No.

Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

1.

Penyuluhan Puskesmas

Jumat, 19 Agustus 2022

Memberikan informasi atau   mengedukasi pengunjung  Puskesmas Sirnagalih tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) beserta pencegahannya

2.

Advokasi

Jumat, 19 Agustus 2022

Menyampaikan hasil survei dan berdiskusi bersama stakeholder  Desa Sukamantri untuk menentukan solusi dari masalah ISPA di Desa Sukamantri

3.

Penyuluhan Warga Desa  Sukamantri

Senin, 22 Agustus 2022

Memberikan informasi atau mengedukasi warga Desa Sukamantri tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), faktor risikonya beserta pencegahannya

Agenda Kegiatan