PEDOMAN TEKNIS
INOVASI GETROK
Gerakan Tanpa Rokok
2022
A.
RINGKASAN INOVASI
Jumlah perokok remaja meningkat
secara signifikan pada saat ini. Keinginan untuk
merokok di kalangan remaja dihubungkan dengan paparan dari teman sebaya. Hal ini dipicu oleh keinginan untuk
diterima di komunitas dan kurangnya informasi
yang tepat mengenai
bahaya merokok pada usia remaja awal. Usia dimulainya seseorang
untuk menjadi perokok
menjadi semakin dini. Fenomena ini memicu kecanduan
rokok sejak di usia muda yang meningkatkan kerentanan terhadap berbagai penyakit serius di masa depan.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah upaya untuk
memberdayakan remaja melalui pembentukan inovasi berupa “GETROK”.
Pemerintah menargetkan penurunan angka anak yang merokok dalam
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2024 menjadi 8,7% dari semula 9,1% pada tahun 2018.
Sedangkan, berdasarkan data yang kami dapatkan
bahwa persentase siswa SMP Islam Terpadu AL-Muttaqien Sukajadi yang merokok
masih jauh dari target yang direncanakan. Menurut
penelitian yang dilakukan Husein & Menga tahun 2019,
tingginya angka merokok pada remaja ini memiliki hubungan
dengan rendahnya hubungan
antara pengetahuan dan perilaku merokok
pada remaja. Setelah melalui beberapa kegiatan penelitian seperti pengisian kuesioner
oleh siswa remaja,
wawancara mendalam kepada siswa remaja beserta orang tua, dan intervensi berupa
penyuluhan kepada siswa remaja, Puskesmas Tamansari bekerja sama dengan UI membuat suatu inovasi yaitu “GETROK (Generasi
Tanpa Rokok)” yang ditujukan bagi remaja SMP di Desa Sukajadi. Proposal
ini akan menjadi
petunjuk proses berjalannya inovasi selama sebulan
ke depan dengan melibatkan Sekolah
Menengah Pertama, pihak Puskesmas, dan pihak Kelurahan/Desa. Kami berharap inovasi
ini akan menjadi
kegiatan dalam jangka
panjang untuk menciptakan generasi anti rokok bagi Desa Sukajadi.
B. ANALISIS MASALAH
Sebagian besar masyarakat Indonesia
masih menganggap bahwa merokok adalah perilaku yang wajar dalam kehidupan
sosial. Hal ini dilihat dari
banyaknya generasi muda yang memiliki
tingkat penyebaran tinggi untuk menjadi
perokok pemula. Ironisnya
kebiasaan merokok khususnya di Indonesia seakan sudah menjadi budaya. Meskipun, banyak perokok yang
menyadari dan mengakui terdapat bahaya dari kebiasaan
merokok dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit, tetapi masih rendahnya tingkat
kesadaran untuk berhenti
merokok (Notoadmojo, 2003). Oleh karena itu, penelitian ini akan menentukan
pencegahan yang tepat berdasarkan hasil penelitian
terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja SMP Islam Terpadu Al-Muttaqien, Desa Sukajadi, Kabupaten Bogor 2022.
C.
TUJUAN
Tujuan dari inovasi ini adalah sebagai
berikut:
a.
Menciptakan perubahan
jangka panjang kepada remaja dengan menunjuk siswa SMP menjadi
Duta Anti Rokok sebagai
perwakilan untuk menjauhi rokok dan
mengkampanyekan bahaya rokok pada remaja dan isu – isu terkini mengenai rokok di sekolah.
b.
Menciptakan perubahan
jangka panjang kepada remaja dengan dukungan puskesmas
melalui pembentukan tim penyuluhan dari Puskesmas sebagai
bentuk intervensi berkelanjutan selama 6 bulan sekali dan penyedia
fasilitas konseling.
c.
Menciptakan perubahan
jangka panjang kepada remaja dengan melibatkan dukungan pihak Kelurahan/Desa dengan membentuk kebijakan “Pemberlakuan Warung Tolak Penjualan Rokok
pada Remaja”.
D.
METODE
Pelaksanaan program GETROK memiliki tahapan sebagai berikut:
a. Sosialisasi GETROK
Sosialisasi kegiatan pembentukan duta anti rokok diawali dengan kegiatan
survei pengetahuan dan perilaku merokok pada siswa SMP kemudian hasil survei tersebut dipaparkan pada
saat kegiatan musyawarah sekolah yang turut dihadiri
oleh pimpinan sekolah,
guru dan karyawan
lainnya. Bentuk kegiatan berupa sosialisasi kepada
seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9 SMP
Islam Terpadu Al-Muttaqien, Desa
Sukajadi, Kabupaten Bogor mengenai GETROK 2022. Siswa dikumpulkan di halaman sekolah
dan diberikan pemaparan
mengenai tujuan pelaksanaan GETROK 2022, serta penjelasan mengenai
pencegahan dan pemahaman
soal rokok. Selain sosialisasi langsung
pengenalan program GETROK juga
dilakukan melalui sosialisasi langsung menggunakan
media pamphlet dan berupa games.
b. Pembekalan
GETROK
Pembekalan
materi dilakukan kepada seluruh peserta kelas 7, 8, dan 9 SMP Islam Terpadu
Al-Muttaqien, Desa Sukajadi, Kabupaten Bogor. Sebelum penyampaian materi,
dilaksanakan, dilakukan pretest kepada seluruh siswa/siswi
kelas 7, 8, dan 9. Materi disampaikan oleh tim pelaksana dan didampingi oleh
dosen pembimbing. Materi yang disampaikan antara lain: bahaya rokok pada
remaja, TAPS (Tobacco Advertising, Promotion, and Sponsorship), PHW (Pictorial
Health Warning), bahaya rokok elektrik, dan KTR (Kawasan Tanpa Rokok). Kegiatan
ini juga diselingi dengan permainan interaktif tentang bahaya rokok.
c. Seleksi dan
Penobatan
Setelah melalui tahap pembekalan seluruh peserta GETROK diseleksi untuk
menyaring peserta yang nantinya akan dinobatkan sebagai Duta Anti Rokok.
Seleksi dilakukan melalui pemenang games yang memiliki pengetahuan yang
mendalam selama pemaparan materi, serta peserta yang memiliki pengalaman
mengkonsumsi rokok yang dilakukan setelah wawancara. Peserta dari SMP Islam
Terpadu Al-Muttaqien adalah bernama Salsa dari kelas 7C, Alya Hakim dari kelas
8A, serta Azis dari kelas 9A.
d.
Keberlanjutan Program
Keberlanjutan dari program GETROK adalah terbentuknya duta anti rokok yang
akan menghasilkan regenerasi GETROK setiap tahunnya. Program ini juga berlaku
juga untuk Puskesmas menetapkan intervensi setiap 6 bulan sekali dan kepada
Desa/Kelurahan untuk pemberlakuan kebijakan penjualan rokok kepada warung di
sekitar SMP.
E.
SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa/siswi remaja SMP di
Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat baik siswa/siswi perokok maupun tidak perokok.
F.
KREATIF DAN INOVATIF
Inovasi ini bersifat unik karena
langsung menjawab permasalahan yang dirasakan oleh remaja dan inovatif dengan
cara-cara yang baru dapat mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian
masalah merokok pada remaja. Kami menciptakan inovasi yang dapat dilakukan
secara berkelanjutan dengan melibatkan pihak sekolah, pihak puskesmas, dan
pihak kelurahan/desa. Hal ini akan mendorong seluruh pihak untuk bekerja secara
maksimal untuk menghasilkan dampak yang maksimal pula.
a. Bagi Sekolah Menengah Pertama di Desa Sukajadi
Inovasi
dalam bentuk “Duta Anti Rokok” bagi setiap Sekolah Menengah Pertama di Desa
Sukajadi dan melibatkan OSIS SMP sebagai pihak penyokong serta penunjukkan
salah satu guru/pengajar sebagai pengawas.
b.
Bagi Puskesmas Taman Sari
Inovasi
dalam bentuk penyuluhan/intervensi jangka panjang yang diadakan oleh Puskesmas
sekali dalam 6 bulan bagi orang tua Remaja di Desa Sukajadi.
c. Bagi Kelurahan/Desa Sukajadi
Inovasi
dalam bentuk kebijakan “Pemberlakuan Warung Tolak Penjualan Rokok pada Remaja”.
Kebijakan ini akan berlanjut dengan ancaman berupa denda jika warung melanggar
kebijakan yang sudah diberlakukan.
G.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PIHAK
a. Tugas dan Tanggung Jawab Duta Anti Rokok
1. Memastikan bahwa teman-teman di
sekolah tidak terlibat aktif dalam merokok.
2. Membantu mempengaruhi teman sebaya
untuk menjauhi rokok.
3. Mengkampanyekan bahaya rokok pada
remaja dan isu – isu terkini mengenai rokok di sekolah.
4. Membantu menurunkan jumlah perokok
remaja awal dengan memberdayakan pendidik sebaya.
5. Menciptakan ekstrakurikuler
berkelanjutan untuk membangkitkan generasi pendidik sebaya di SMPN yang ada di
Desa Sukajadi, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Puskesmas Taman Sari
1. Memberikan pemahaman mendalam kepada
orang tua siswa/siswi SMP tentang bahaya rokok.
2. Memberikan intervensi mendalam kepada
orang tua siswa/siswi tentang pengaturan pola hidup sehat kepada remaja.
3. Menyediakan konsultasi gratis kepada
remaja yang ingin berhenti merokok.
4. Memantau perkembangan penurunan angka
perokok pada remaja di Desa Sukajadi.
5. Memberikan intervensi kepada orang tua
remaja setidaknya sekali dalm 6 bulan.
c. Tugas dan Tanggung Jawab Keluarahan/Desa Sukajadi
1. Menciptakan regulasi yang ketat
terhadap larangan penjualan rokok kepada remaja di Desa Sukajadi.
2. Menciptakan regulasi yang ketat
terhadap larangan merokok pada remaja.
3. Menciptakan regulasi yang tepat terhadap larangan merokok baik pada pengajar/guru atau siswa/siswi di lingkungan sekolah.
H.
JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. Tahapan Inovasi
No.
Tahapan Pelaksanaan
Waktu Kegiatan
Keterangan
1.
Latar Belakang Masalah
Agustus 2022
Penelusuran lapangan
2.
Perumusan Ide
Agustus 2022
Perumusan ide dari masukan semua pihak
/ koordinasi dengan pihak Puskesmas, pihak kelurahan, dan pihak sekolah
3.
Perancangan Inovasi
September 2022
Menyusun tim pengelola inovasi dan
linsek
4.
Implementasi Inovasi
September 2022
Pelaksanaan 1x setahun
No.
Tahapan Pelaksanaan
Waktu Kegiatan
Keterangan
1.
Latar Belakang Masalah
Agustus 2022
Penelusuran lapangan
2.
Perumusan Ide
Agustus 2022
Perumusan ide dari masukan semua pihak
/ koordinasi dengan pihak Puskesmas, pihak kelurahan, dan pihak sekolah
3.
Perancangan Inovasi
September 2022
Menyusun tim pengelola inovasi dan
linsek
4.
Implementasi Inovasi
September 2022
Pelaksanaan 1x setahun
2.
Jadwal Kegiatan
No.
Kegiatan
Sasaran
Target
Indikator Program
Waktu Pelaksanaan
1.
Sosialisasi
Remaja SMP
3 sekolah
2x/tahun
Agustus 2022
2.
Pembuatan Materi dan Media
Demonstrasi
Remaja SMP
3 sekolah
2x/tahun
Agustus 2022
3.
Pemberian Materi
Remaja SMP
3 sekolah
2x/tahun
Agustus 2022
4.
Pemilihan Duta Anti Rokok
Remaja SMP
3 sekolah
1x/tahun
September 2022
5.
Pelatihan Duta Anti Rokok
Remaja SMP
3 org/SMP
4x/tahun
September 2022
6.
Advokasi dengan
Kelurahan
Pihak Desa
Kader
Kesehatan Desa
1x/tahun
September 2022
7.
Kegiatan pemeriksaan
Remaja SMP
3 sekolah
2x/tahun
September 2022
8.
Evaluasi Program
Duta dan Kepala
Sekolah
3 sekolah
1x/tahun
Oktober 2022
2. Jadwal Kegiatan
No. |
Kegiatan |
Sasaran |
Target |
Indikator Program |
Waktu Pelaksanaan |
1. |
Sosialisasi |
Remaja SMP |
3 sekolah |
2x/tahun |
Agustus 2022 |
2. |
Pembuatan Materi dan Media Demonstrasi |
Remaja SMP |
3 sekolah |
2x/tahun |
Agustus 2022 |
3. |
Pemberian Materi |
Remaja SMP |
3 sekolah |
2x/tahun |
Agustus 2022 |
4. |
Pemilihan Duta Anti Rokok |
Remaja SMP |
3 sekolah |
1x/tahun |
September 2022 |
5. |
Pelatihan Duta Anti Rokok |
Remaja SMP |
3 org/SMP |
4x/tahun |
September 2022 |
6. |
Advokasi dengan Kelurahan |
Pihak Desa |
Kader Kesehatan Desa |
1x/tahun |
September 2022 |
7. |
Kegiatan pemeriksaan |
Remaja SMP |
3 sekolah |
2x/tahun |
September 2022 |
8. |
Evaluasi Program |
Duta dan Kepala
Sekolah |
3 sekolah |
1x/tahun |
Oktober 2022 |
3.
Pelaksanaan
Inovasi
No
Waktu
Durasi
Kegiatan
1
08.00 - 08.05
5’
Pembukaan
2
08.05 - 08.10
5’
Sambutan Kepsek
3
08.15 - 08.30
5’
Sambutan Perwakilan UI
Kabar-kabaran
10’
Pre-test
Bridging menuju
games
No |
Waktu |
Durasi |
Kegiatan |
1 |
08.00 - 08.05 |
5’ |
Pembukaan |
2 |
08.05 - 08.10 |
5’ |
Sambutan Kepsek |
3 |
08.15 - 08.30 |
5’ |
Sambutan Perwakilan UI |
Kabar-kabaran |
|||
10’ |
Pre-test |
||
Bridging menuju
games |
(waktu mobilisasi
5 menit ? Kelas 7 di kelas 9a (agatha dan ekky), aula kelas 8j (laura fajrin naura), 9 di masjid (nadia deca
syahwa)
4
08.35 - 09.00
25’
games 1
5
09.00 - 09.25
25’
games 3
6
09.25 - 09.50
25’
materi 2
Break dan Persiapan hadiah 10 menit
7
10.00 - 10.05
5’
Kesan pesan (2 orang)
8
10.05 - 10.10
5
Pengumuman Games
Pembagian hadiah
9
10.10 - 10.15
5’
Penutup
A.
BIAYA
Pelaksanaan GETROK dilaksanakan pada
bulan Januari-Desember dengan dana BOK, Sponsor dan swadaya.
B.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh
tim pelaksana dan data informasi hasil evaluasi diolah dan dianalisis dan
dilaporkan ke pihak Desa dan Puskesmas.
(waktu mobilisasi
5 menit ? Kelas 7 di kelas 9a (agatha dan ekky), aula kelas 8j (laura fajrin naura), 9 di masjid (nadia deca
syahwa) |
|||
4 |
08.35 - 09.00 |
25’ |
games 1 |
5 |
09.00 - 09.25 |
25’ |
games 3 |
6 |
09.25 - 09.50 |
25’ |
materi 2 |
Break dan Persiapan hadiah 10 menit |
|||
7 |
10.00 - 10.05 |
5’ |
Kesan pesan (2 orang) |
8 |
10.05 - 10.10 |
5 |
Pengumuman Games |
Pembagian hadiah |
|||
9 |
10.10 - 10.15 |
5’ |
Penutup |
A.
BIAYA
Pelaksanaan GETROK dilaksanakan pada
bulan Januari-Desember dengan dana BOK, Sponsor dan swadaya.
B.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh
tim pelaksana dan data informasi hasil evaluasi diolah dan dianalisis dan
dilaporkan ke pihak Desa dan Puskesmas.