KERANGKA ACUAN KEGIATAN
INOVASI GERSANG (GERAKAN
STOP BUANG AIR
BESAR SEMBARANGAN) PUSKESMAS SIRNAGALIH, KECAMATAN TAMANSARI
TAHUN 2022
I.
Latar Belakang
Kesehatan
merupakan salah satu hak asasi manusia. Salah satu hal yang paling memengaruhi kesehatan manusia adalah perilaku manusia itu sendiri. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran dari pembelajaran yang menjadikan masyarakat mampu menolong dirinya secara
mandiri dalam hal kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) harus diterapkan dalam berbagai
tatanan, termasuk dalam tatanan rumah tangga. Salah satu sasaran primer
PHBS Rumah Tangga adalah menggunakan
jamban sehat, termasuk menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (Stop BABS) (Permenkes RI No. 2269/MENKES/PER/XI/2011). Berdasarkan data World Health
Organization (WHO), setiap tahunnya sebanyak 829.000 kematian terjadi akibat sistem higiene dan sanitasi yang
buruk. Selain itu, negara-negara yang
masih marak menerapkan sistem buang air besar sembarangan (open defecation) merupakan negara-negara dengan tingkat kematian
balita, malnutrisi, dan kemiskinan tertinggi
di dunia. Data WHO juga menunjukkan penerapan sistem higiene dan sanitasi yang baik dapat mencegah hingga 297.000 kematian
balita setiap tahunnya
(WHO, 2022).
Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, proporsi perilaku benar buang air besar pada penduduk dengan usia di atas 3 tahun di Indonesia
mencapai 88,2%. Proporsi perilaku
benar buang air besar di Provinsi Jawa Barat juga menunjukkan angka yang tinggi, yaitu sebesar 90,9% (Kemenkes
RI, 2019). Namun, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi
Jawa Barat (2018),
masih terdapat warga yang
tidak menggunakan fasilitas buang
air besar. Di Kabupaten Bogor sendiri, sebanyak 7,63% rumah tangga tidak menggunakan fasilitas untuk buang air besar.
Desa Sirnagalih yang terletak di
Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat memiliki persentase penggunaan jamban sehat yang cukup tinggi,
yaitu sebesar 78,5%. Namun, berdasarkan Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2019, masih terdapat beberapa wilayah di Kecamatan Tamansari yang belum menerapkan
sistem Open Defecation Free (ODF), salah satunya terletak
di Puskesmas Sirnagalih yang mencakup empat desa. Keempat
desa tersebut, termasuk Desa Sirnagalih, belum menerapkan ODF (Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor, 2020).
Desa Sirnagalih terletak secara strategis
di pusat Kecamatan
Tamansari. Pembangunan di Desa
Sirnagalih diperuntukkan untuk tanah pertanian sawah, sedangkan sisanya
sudah padat dengan rumah penduduk
dan fasilitas umum lainnya. Mata pencaharian
masyarakat sebagian besar adalah pedagang dan petani. Tak sedikit juga masyarakat Desa Sirnagalih yang bekerja di
home industry, misalnya pengrajin
sandal dan sepatu, sehingga masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah. Menurut keterangan pihak Kantor Desa Sirnagalih dan didukung oleh data Rekapitulasi Puskesmas Sirnagalih Tahun 2021, didapati bahwa terdapat
wilayah yang masih 100% tidak ber-PHBS, yakni di RW 06.
Dari
data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisis kelompok, maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa suatu intervensi
terkait perilaku BABS yang baik akan tepat jika
diberikan kepada warga RW 06 Desa Sirnagalih. Intervensi yang diberikan berupa suatu pemicuan yang disebut dengan Gerakan
Stop Buang Air Besar Sembarangan, atau GERSANG. Pemicuan
ini mencakup penyuluhan yang
dilakukan mahasiswa, dengan harapan
pengetahuan masyarakat terkait dampak BABS dapat meningkat. Sehingga pada akhirnya, masyarakat pun dapat
mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di pemicuan pada kehidupan sehari-hari.
II.
Tujuan dan Manfaat
2.1 Tujuan Umum
Mengetahui masalah kesehatan lingkungan di wilayah
RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 di RW 06 Desa Sirnagalih, Kecamatan
Tamansari, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat.
2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran
kondisi kesehatan lingkungan di RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 di RW
06 Desa Sirnagalih.
2. Mengetahui tingkat
pengetahuan dan perilaku
warga Desa Sirnagalih mengenai penggunaan jamban sehat.
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab warga Desa Sirnagalih belum menerapkan penggunaan jamban sehat.
4. Mengetahui
prioritas utama masalah kesehatan lingkungan di RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 di RW 06 Desa Sirnagalih.
5. Menentukan program
intervensi yang tepat untuk menangani
masalah kesehatan lingkungan
di RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 di RW 06 Desa Sirnagalih.
6.
Mengevaluasi program intervensi
2.3 Manfaat
untuk Desa Sirnagalih
1. Mendapatkan informasi
mengenai masalah kesehatan
lingkungan prioritas di Desa
Sirnagalih berdasarkan analisis yang dilakukan oleh mahasiswa.
2. Masyarakat
mendapatkan edukasi terkait permasalahan kesehatan lingkungan di wilayah tersebut serta cara
mengatasinya.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan yang menjadi
prioritas Desa Sirnagalih.
III.
Kegiatan Pokok dan Prosedur Kerja
3.1 Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok pelaksanaan dan pengembangan inovasi
desa GERSANG (Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan) adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah
kesehatan lingkungan desa yang dapat ditanggulangi sebagai inovasi
desa.
2.
Merancang dan mengembangkan
inovasi desa.
3. Melaksanakan persiapan
inovasi yang terdiri
dari pengembangan materi dan media.
4.
Melaksanakan sosialisasi inovasi desa berupa
intervensi kepada masyarakat desa.
5.
Menyusun strategi keberlanjutan
penerapan dan pengembangan inovasi desa.
3.2 Prosedur Kerja
Prosedur pelaksanaan dan pengembangan inovasi
desa GERSANG adalah sebaga berikut:
I.
Sasaran
Sasaran kegiatan
ini adalah ibu rumah tangga
yang bertempat tinggal
di RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 di RW 06 Desa Sirnagalih dan warga Desa Sirnagalih lainnya..
II.
Jadwal Tahapan
Inovasi dan Pelaksanaan Kegiatan
A.
Tahapan Inovasi
No |
Tahapan |
Jadwal |
Keterangan |
||
1 |
Identifikasi masalah |
19 Juli - 28 Juli
2022 |
Penyusunan latar belakang
masalah termasuk di dalamnya dilakukan terlebih dahulu identifikasi
permasalahan |
||
2 |
Pengurusan perizinan ke kantor Kecamatan Tamansari |
Senin, 1 Agustus 2022 |
Mengurus kegiatan |
perizinan |
|
3 |
Prioritas
masalah dan perumusan ide |
9 Agustus Agustus 2022 |
-10 |
Penentuan prioritas masalah dan perumusan ide terkait intervensi 'Gersang' |
|
4 |
Perancangan |
11 Agustus - 22 Agustus 2022 |
Pembagian tugas dan peran,
penyusunan materi intervensi, menyiapkan alat bantu intervensi |
||
5 |
Implementasi |
Selasa, Agustus 2022 |
23 |
Pelaksanaan kegiatan intervensi 'GERSANG' |
I.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi kegiatan intervensi ini melihat dari jumlah
kehadiran masyarakat dan juga hasil dari pre test dan post test. Kehadiran warga sendiri
kami menetapkan indikator keberhasilan sebesar 50 warga menghadiri kegiatan
intervensi tersebut. Realita ketercapaian dari aspek kehadiran
warga sendiri yakni sebesar 49 warga atau sebesar
98% warga hadir dalam kegiatan intervensi tersebut. Sehingga untuk indikator keberhasilan aspek kehadiran ini
tercapai.
Untuk hasil post test dan pre test indikator
keberhasilan adalah rata rata hasil warga dari pre test ke post test menunjukkan
peningkatan. Dari perhitungan yang kami lakukan menunjukkan hasil rata-rata nilai pre-test yakni 49,9. Lalu kami bandingkan dengan rata-rata nilai
post-test yakni 74,5. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan hasil yang cukup signifikan dari warga, sebanyak
24,6%. Maka dari itu, untuk
aspek peningkatan pemahaman yang diukur dari post test pre test tercapai.
II.
Strategi Keberlanjutan
Untuk
keberlanjutan kegiatan intervensi ini, kami menyebarkan selebaran leaflet sebanyak
50 lembar pada hari H intervensi. Selanjutnya, kami menyediakan 100 lembar
leaflet yang diserahkan ke ketua RW 06 Desa Sirnagalih dan Puskesmas Sirnagalih untuk disebarluaskan. Selain leaflet, kami memasang spanduk
berupa larangan untuk melakukan
buang air besar sembarangan di Puskesmas Sirnagalih. Saat selesai melakukan
intervensi, kami menyediakan spanduk kosong untuk ditandatangani
oleh warga sebagai tanda komitmen untuk tidak melakukan buang air besar sembarangan.